• Jumat, 29 September 2023

Di Pasar Singaparna, Pisang Mulai Langka dan Naik Harganya

- Kamis, 13 Juli 2023 | 13:27 WIB
Langkanya Pisang di Pasar Singaparna membuat harganya menjadi naik. Foto/Doc/Filda.
Langkanya Pisang di Pasar Singaparna membuat harganya menjadi naik. Foto/Doc/Filda.

VIEWJABAR - Sebuah pemandagan yang bisa di bilang akan langka terjadi di Pasar Singaparna. Dimana selama sepekan ini buah Pisang, nyaris tak ada di Pasar Singaparna.

"Sudah seminggu Pak tida ada kiriman pisang" kata Apip pemilik kios yang biasa menjual Pisang dan ubi yang berada di komplek Pasar Singaparna. Kelangkaan pisang tersebut terjadi pada berbagai jenis.

Padahal biasanya kata Apip dalam seminggu, tak kurang dari dua kuintal pisang masuk ke kiosnya, namun sekarang dalam sepekan hanya ada yang ngirim 50 kilo gram.

Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya, Upaya Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Berkendara

Tak hanya di kios milik Apip, kelangkaan pisang jiga di akui Danang yang juga penjual pisang di komplek Pasar Singaparna.

"Kalau di bilang tida ada sama sekali mah, tidak. Cuma memang banyak penurunan pengiriman. Biasanya seminggu yang ngirim ke sini bisa sampai satu kuintal, kalau sekarng paling banyak 60 kilo." Katanya

Kelangkaan pisan yang terjadi selama ini kata Apip Karena bayaknya yang hajatan. Dimana buah Pisang di jadikan makanan atau di jadikan keripik untuk hajatan. 

Baca Juga: Sebuah Mobil Tiba - tiba Terbakar, Warga Panik Berlarian di Kampung Panyingkiran

"Pemicunya karena banyak yang hajatan, sehingga para bandar yang biasa menjual ke sini, sudah lebih dulu di beli oleh orang yang mau hajatan." Katanya. 

Selain barangnya langka, harga jual pisang pun ada kenaikan harga, hal ini disebabkan juga karena paktor kelangkaan Buah Pisang dari petani. 

"Biasanya kalau barangnya langka, harganya pun naik, sekalipun tida terlalu signifikan, paling cuma naik 1500 atau 2000" katanya. 

Baca Juga: Vidio Seorang Pria Tewas di Pinggir Sungai Beredar. Polisi Turun Tangan

Sebagi solusi agar kiosnya bisa tetap buka, maka kini Apip lebih memperbanyak jualan Ubi dari pada pisang.

"Tiap bulan kan kami tetap harus bayar kontrakan, makanya daripada kosong lebih baik julan ubi saja" katanya.***

Editor: Silmi Kaffatan

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X