• Jumat, 29 September 2023

Luar Biasa China Bisa Ubah Gurun Pasir Tandus Jadi Lahan Produktif Untuk Ditanami, Ini Teknologinya

- Minggu, 18 Juni 2023 | 16:35 WIB
Sangat luar bisa China berhasil mengubah gurun pasir yang tandus dan terkering di dunia menjadi lahan produktif untuk ditanami dengan biaya terjangkau. Foto / ViewJabar / Pixabay /.
Sangat luar bisa China berhasil mengubah gurun pasir yang tandus dan terkering di dunia menjadi lahan produktif untuk ditanami dengan biaya terjangkau. Foto / ViewJabar / Pixabay /.

VIEWJABAR - Luar biasa akhir akhir ini China berhasil mengubah gurun pasir yang tandus menjadi laha produktif untuk ditanami.

Gurun pasir Taklimakan merupakan gurun pasir terbesar di China yang tandus dan merupakan salah satu daerah terkering di dunia.

Namun ternyata dengan teknologi ini, gurun pasir yang tandus dan merupakan daerah terkering di dunia bisa menjadi lahan produktif untuk ditanami.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut PPP Merupakan Partai yang Istimewa, Ternyata Ini Alasannya

Taklimakan sebuah gurun pasir yang sangat tandus di wilayah China yang berlokasi jauh di pedalaman Daerah Otonom Uighur Xinjiang dan terkering di dunia.

dengan kondisi tersebut membuat pertanian di gurun Taklimakan China menjadi tidak praktis. Maka warga setempat biasanya mengandalkan pasokan bahan makanan dari provinsi-provinsi lainnya.

Namun dengan teknologi satu ini, Wang Zhixiang dan rekan rekannya dari Universitas Jiaotong Chongqing ingin mengubah situasi tersebut menjadi lahan produktif untuk ditanami.

Baca Juga: Sandiaga Uno Gabung PPP, Ini Jabatan Barunya di Partai Berlambang Kabah, Jadi Capres Ganjar Pranowo

Dengan memanfaatkan teknik inovatif yang dinamai "desert soilization", mereka mengubah pasir gurun yang tandus menjadi lahan yang produktif dan dapat ditanami dengan biaya terjangkau.

Mereka telah mematenkan proses mencampur pasta atau zat perekat yang terbuat dari selulosa tanaman dengan pasir dan mengaplikasikannya pada permukaan gurun.

Sehingga teknologi satu ini memberikan sifat dan kemampuan yang sama dengan tanah untuk menopang air, udara, dan pupuk.

Baca Juga: Inilah Cara Cek Hasil Pengumuman PPDB Jawa Barat 2023, Link yang Digunakan, Simak Di Sini

Perekat itu dikembangkan oleh Profesor Yi Zhijian dan timnya pada 2013 setelah penelitian selama bertahun-tahun.

Yi adalah ilmuwan yang menekuni spesialisasi mekanika materi partikulat di universitas di Chongqing, yang merupakan kota pegunungan dengan cakupan hutan yang luas, dan sangat berbeda dengan lanskap gurun.

Halaman:

Editor: Silmi Kaffatan

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X